Persemaian merupakan tahapan yang sangat penting dalam kegiatan pembangunan hutan, karena dari kegiatan persemaian ini dipersiapkan bibit/anakan yang akan ditanam di lapangan. Kegiatan persemaian menjadi kegiatan yang paling awal dan penting dalam kegiatan penanaman.
Persemaian berdasarkan asalnya ada 2 macam, yaitu yang berasal dari biji (generatif) dan bukan dari biji (vegetatif yang dapat berupa cangkok, stek, okulasi dan menyambung).
Kegiatan persemaian diawali dengan perkecambahan benih.
Syarat tempat/lokasi persemaian:
- Lahan relatif datar
- Tanah relatif ringan
- Dekat/mudah mendapatkan air
- Sinar matahari cukup
- Akses pengangkutan mudah
Bahan yang diperlukan:
- Benih/biji terseleksi
- Polibag/potrays
- Media berupa tanah yang sudah dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa lain, gambut yang sudah diolah, sekam padi dan pupuk kandang
- Bedeng tabur dan bedeng semai yang terlindung
Proses perkecambahan:
- Siapkan bedeng tabur, beri media berupa pasir halus atau tanah, siram dengan air sampai kondisinya lembab
- Siapkan benih yang baik dengan cara merendam benih dalam air dingin beberapa saat, pilih yang tenggelam
- Taburkan benih di atas bedeng tabur
- Pelihara sampai kecambah muncul dan anakan siap disapih dengan penyiraman secara rutin, pemberantasan gulma dan penyemprotan dengan fungisida atau pestisida bila perlu untuk menghindari jamur dan hama
Penyapihan:
- Siapkan poligab/potrays yang ukurannya sesuai dengan jenis yang akan disapih
- Masukkan media ke dalam polibag, media dapat berupa campuran tanahdan sekam padi, campuran tanah dengan pupuk kandang, atau tanah dan gambut
- Tempatkan poligab/potrays pada bedeng sapih yang terlindung dari terpaan air hujan dan sinar matahari secara langsung
- Pindahkan anakan dari bedeng tabur ke dalam polibag, lakukan pada sore hari untuk menghindari kekeringan
- Pelihara anakan sampai cukup besar dan siap tanam di lapangan dengan menghindarkan dari hama penyakit serta gulma, lakukan penyiraman dan pemupukan secara rutin
Keterangan: lama anakan di persemaian sampai siap tanam teragntung jenisnya.
Enny D. Pujawati
*) Panduan Praktikum (Lab. Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan UnLaM)
- Benefits (1)
- Bud (1)
- Characteristic (4)
- Correction Form (1)
- Distribution (4)
- Enrichment (1)
- Fertilization (1)
- Field findings (4)
- Formula (3)
- Generatif (1)
- Germination (2)
- Growth (6)
- Habitat (3)
- Liming (1)
- Location Study (1)
- Measurement (1)
- Nutrient (1)
- Potency (2)
- Research (7)
- Seedbed (1)
- Soil (1)
- Species (4)
- Thought (3)
- Thoughts (1)
- Vegetatif (2)
- Weaning (1)
Followers
Blog Archive
* Red Betel Culti-
* Vol. Form- Tree
* Kajian Fak. Bentuk
* Persemaian
* Galam Cajuputi
* Ramin Tanpa Nia
* Anakan Ulin
* Lbds KB Smalian
* Jelajah Balai Gajah
* Enri- efforts Ulin
* Control of Inorg-
* Angkis Meratus
* Mengenal Ulin Sirap
* Potensi Hutan Galam di Pemko Banjarbaru
* Spiegel : Adjustment formula Diameter
* Kemampuan Hidup dan Pertumbuhan Semai Ulin
* Fakultas Kehutanan UnLaM
* Vol. Form- Tree
* Kajian Fak. Bentuk
* Persemaian
* Galam Cajuputi
* Ramin Tanpa Nia
* Anakan Ulin
* Lbds KB Smalian
* Jelajah Balai Gajah
* Enri- efforts Ulin
* Control of Inorg-
* Angkis Meratus
* Mengenal Ulin Sirap
* Potensi Hutan Galam di Pemko Banjarbaru
* Spiegel : Adjustment formula Diameter
* Kemampuan Hidup dan Pertumbuhan Semai Ulin
* Fakultas Kehutanan UnLaM
My Course
Test/Res/Pract
Scientific Work
* editng *
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment